Stola Pejabat Gereja di GKJW

Serba-Serbi Hal Gereja



GKJW
1. Apakah Gereja itu? Arti pokok dom bukanlah sebuah gedung, kecuali persekutuan orang-orang percaya yang menyambut secara positif corak Allah didalam Kristus Yesus. Aliansi ini meliputi orang percaya di seluruh dunia, dengan tidak dibatasi oleh bahasa, bani bangsa dan status sosial.

Terlepas dari bentuknya yang sekarang ini, ibadat anak ini telah menjadi otot nadi keberadaan GKJW nan memberi manfaat yang asing biasa bagi dinamika pertumbuhan jemaat-jemaat di GKJW.[2] Lagi pula boleh dikatakan Ibadat anak (patuwen brayat) adalah trade mark GKJW. Melainkan ibadat keluarga yang bersifat perkunjungan (Patuwen) bermula setiap “kemisan” , di masing-masing bangsa Kristen GKJW (khususnya desa-desa Kristen) jua ada tradisi ibadat berangus hari (tutup dino) di masing-masing keluarga. Mereka apel pada malam hari demi menyanyi, berdoa, membaca Alkitab dengan merenungkannya bersama. Diceritakan garis masyarakat non Kristen sekitarnya kurun memasuki desa Kristen kala malam begitu damai, bersama sesekali terdengar kekidungan berawal rumah-rumah warga yang awam beribadat. [3] Ibadat nan sarat dengan kesetiaan, keseriusan dan kesederhanaan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi angkasa sekitarnya yang kemudian bersimpatik. Sehingga bersama-sama ibadat keluarga ini terjalin bagaimana hanya persaudaraan bathin -keakraban antar famili Jemaat saja, tetapi doang dengan warga masyarakat sekitarnya

Peranan Bangsa Gereja. Tuhan mendirikan katedral di dunia ini mudah-mudahan dunia dapat merasakan acara yang dipenuhi dengan asese sejahtera dan keadilan dengan kebenaran. Oleh karena itu orang-orang percaya yang adalah bagian berawal gereja dipanggil untuk selalu mampu mewujudnyatakan iman percayanya berarti (maksud) kehidupan sehari-hari, agar asese sejahtera, keadilan dan bukti sungguh-sungguh dirasakan oleh dunia. Di sinilah jabatan serta warga gereja benar-benar diperlukan bagi tumbuh dengan berkembangnya Gereja milik Tuhan. Betapa warga gereja bisa mewujudnyatakan jabatan sertanya?

Menyusun Ciptaan Ibadat keluarga harian lain jauh berbeda dengan berkemas-kemas Tata ibadat pada rata-rata yang berdasarkan prinsip-prinsip kebanyakan Tata gereja khususnya makan GKJW. [6] Tetapi gelagat sederhana ini tidak cuma dimaksudkan semata menambah model-model Buatan ibadat Keluarga semata, bertambah luas dari pada itu bagaimana menjemaatkan tradisi Ibadat Famili Harian yang sebenarnya berhenti ada di lingkup GKJW (meski itu dulu). Bahwa jika itu mungkin diwujudkan lain semata karena GKJW mengadopsi budaya ibadat harian gereja berbeda bahkan tradisi sembahyang bangsa lain, tetapi sungguh dilatar belakangi babad dinamika persekutuan di GKJW diri serta perubahan cara lihat terhadap konteks yang dihadapi.
Dengan begini perlu kita juga mengupas kurang tradisi doa harian bani dan ibadat keluarga nan sudah ada dan epik perkembangannya, makna teologisnya, bangun dan isi dan unsur-unsur analitis ibadat harian. Diharapkan cerita ini dapat memperkaya aku di dalam memahami dengan menyusun Tata ibadat anak harian di GKJW.

Di Angkasa Pelayanan
Gereja sebagai persekutuan bani percaya senantiasa membutuhkan kepaduan dan ketertiban dalam pelaksanaan pelayanan. Untuk itu diperlukan bani jemaat yang tergerak buat terlibat dalam pelayanan mudah-mudahan gereja dapat secara bagus melaksanakan kegiatannya. Disinilah anak jemaat dipanggil untuk mewujud nyatakan guna sertanya. Misalnya ada kesediaan diri untuk dipilih menjadi Penatua, Diaken, Abdi di Komisi Pembinaan alias di Kepanitiaan suatu kegiatan. Andaikan tidak ada warga himpunan check here yang tergerak untuk berperan serta dalam penataan pelayanan, ahli dipastikan gereja atau himpunan akan mengalami kelesuan. Tentulah enggak ada seorangpun menghendaki faktor itu terjadi. Satu faktor yang patut diperhatikan analitis hal ini adalah hingga setiap orang yang tergerak perlu terlibat dalam penataan pelayanan haruslah mengutamakan kehendak Tuhan. Artinya, sangkutan itu bukan karena damba menonjolkan diri atau semoga dihormati oleh orang lain, hanya agar kehendak dan cetakan Tuhan sendiri yang berlaku.
Sekalipun basilika membutuhkan penataan organisasi, namun pada hakekatnya organisasi itu tak memiliki jiwa hirarkhis (adanya atasan dengan bawahan), artinya seorang babon bukanlah penguasa, sedangkan anak bukanlah yang harus acap tunduk. Organisasi itu berlandaskan bantal pembagian kerja sesuai dengan talenta masing-masing. Seseorang terhadap seseorang lainnya adalah sejajar. Berarti (maksud) bahasa Alkitab seorang babon adalah hamba. “Roh patunggilan bak nyawiji” haruslah benar-benar dijiwai atas siapapun yang terlibat batin (hati) organisasi kegerejaan.
Dengan adanya pengaturan yang jelas diharapkan anak jemaat pun akan menjalankan perannya bagaikan sesama anggota Tubuh Kristus, andaikan dengan menyampaikan ide-ide afiat untuk peningkatan dan peluasan gereja. Ide-ide itu ahli disampaikan pada saat Doa Rumah Tangga, “rembug warga”, alias secara langsung kepada Majelis Jemaat atau Badan Ajudan Majelis Jemaat.

Makna teologis.Ibadat Harian mengungkapkan pengudusan hari; dalam arti bahwa waktu ke andaikan kita menghayati kesatuan dengan Allah. Dengan demikian sekaligus menunjukkan bahwa sepanjang musim liturgi karya penebusan main saat demi saat, bermula matahari terbit sampai terhunjam dan terbit lagi.

Ibadat bangsa Yahudi dan Perkembangannya di Jamaah Kristen.
Pada zaman Yesus ,ada tiga bibit ibadat orang Yahudi merupakan Bait suci di Yerusalem, sinagoge dan rumah. Setiap tempat ini agak mempengaruhi tata kehidupan Kristen. Tetapi dalam rangka pembahasan ini, pron abdi memaparkan tradisi ibadat di balai tangga Yahudi.
Orang-orang Kristen gres melanjutkan tradisi ibadat Yahudi di Baris suci dan sinagoge, namun upacara perjamuan bermula dari penghidangan makanan kudus di rumah. Menurut ajaran dan sistem Yudaisme, gedung atau kehidupan rumah itu doang dianggap sebagai pusat ibadat. Bangsa tua mempunyai tugas perlu memberi pengajaran kepada anak-anak mereka di rumah.
Dalam denyut rumah tangga, roti dirayakan dengan berekhah. upacara-upacara pemberian berkah atas makanan dan anggur. Kira cukup lama upacara di gedung ini menjadi pusat nang penting dalam kegiatan kebaktian yang juga dilakukan atas Yesus dan pengikut-pengikutNya : orang-orang Kristen perdana. Berekhah sama dengan salah satu dari berkat-berkat terpenting batin (hati) Yudaisme. Berekhah ini adalah “sebuah ekspresi kuno bagian doa bangsa Yahudi nang berasal dari Tata Baris Suci. Berekhah mempertegas hasrat orang Yahudi tentang pengedepanan corak dan pengkudusan segala bagasi dari setiap tindakan Allah bersama ucapan syukur..berekhah adalah “korban puji-pujian” anak Yahudi yang mengkuduskan tiap(-tiap) tindakan dalam hidup saban hari. Pada masa Yesus, gelagat pengudusan seluruh hidup enggak hanya di bait suci, akan tetapi juga dinyatakan pada kala menyantap makanan yang khalayak di rumah pada hari sabat atau perayaan-perayaan lainnya.
Mengenai bulan-bulanan sabat, kepala rumah skala mengambil roti, mengucapkan berekhah, akhirnya itu roti dipecah-pecahkan. Berekhah dari dengan kata-kata sebagai berikut :”diberkatilah Dikau ya Tuhan Allah kami, Kaisar alam semesta … Pemecahan roti itu belum termasuk makan, tetapi merupakan upacara yang dianggap adegan dari doanya. Selama dahar roti tersebut, dua bokor bertutup atau cawan anggur diisi. Kemudian berdoa, barulah seluruh anak makan bersama. Setelah kemunca makan, kepala keluarga mengisi baskom yang ketiga dan mengucapkan bantuan yang lain. Itulah yang merupakan doa sesudah makan. Yesus Kristus mengetahu motif ini pada waktu Jamuan malam terkhir. Yesus hanya menggantikan kata-kata berkat Yahudi nan biasa dengan kata-kata sendiri.
Rasul Paulus kemudian memindahkan acara makan bersama ke permulaan ibadat Himpunan Kristen dan non Kristen makan dulu, sesudahnya orang nan belum Kristen pergi, barulah hajatan kudus dimulai. Berikutnya memecahkan roti, berdoa. Berekhah bersama memberkati piala anggur, dijadikan doa syukur agung dan Kenduri kudus oleh gereja (Katolik).
jasa SEO - PAUD Terbaik di Ponorogo - SD Terbaik di Ponorogo - Jasa Pijat Refleksi Urat Syaraf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *